Photobucket

Rabu, 28 Desember 2011

Analisis gender terhadap kelembagaan koperasi bina usaha (KBUW) di Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

Peningkatan Program Peran Perempuan dalam Mengembangkan Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) merupakan salah satu program pemerintah dalam memberdayakan perempuan untuk menangani masalah kemiskinan. Salah satu kegiatan dari program ini adalah Koperasi Bina Usaha Wanita (KBUW) pendirian. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pinjaman beberapa sebagai untuk keluarga miskin untuk menjalankan bisnis, terutama bagi wanita yang memiliki kemampuan untuk menjalankan bisnis dalam meningkatkan penghasilan keluarga mereka.  

Saat ini, KBUW menghadapi masalah utama yang wanita tidak bisa berpartisipasi untuk program KBUW. Dalam menganalisis masalah ini, penulis penelitian masalah ini dengan menggunakan Analisis Harvard dan Pemberdayaan Longwe. Longwe analisis pemberdayaan adalah salah satu cara untuk melihat aspek-aspek pemberdayaan perempuan dengan menggunakan lima dimensi, yaitu kesejahteraan, akses, kesadaran kritis, partisipasi dan kontrol. Sebelum menggunakan  

Analisis Pemberdayaan Longwe, penulis menggunakan Analisis Harvard untuk menganalisis pemisahan laki-laki dan peran perempuan baik dalam rumah tangga dan aktivitas KBUW. Hasil analisis Harvard menunjukkan bahwa wanita lebih aktif dibandingkan pria. Hal ini banyak dipengaruhi beberapa wanita untuk berpartisipasi dalam kegiatan KBUW. Analisis Pemberdayaan Longwe dengan dimensi lima menunjukkan hasil negatif, itu berarti bahwa pemberdayaan perempuan dalam berpartisipasi pada kegiatan KBUW tidak dapat tercapai. Hal ini juga menunjukkan keterlibatan perempuan dalam kegiatan KBUW tidak didasarkan pada kesadaran mereka dan mereka tidak terlibat dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan beberapa pinjaman dan membayar angsuran. Konsekuensi bagi perempuan adalah mereka tidak merasakan keuntungan dari program ini seperti untuk meningkatkan pengetahuan mereka, untuk meningkatkan penghasilan keluarga mereka, dan untuk mengisi penuh kebutuhan mereka sendiri. Berdasarkan studi, rencana kegiatan yang harus dilakukan adalah memperkuat organisasi dan penguatan KBUW sasaran program (wanita).  

Mudah-mudahan, mereka akan melihat bahwa program ini diberikan untuk pemberdayaan mereka sendiri dan akhirnya wanita dapat menggunakan KBUW optimal dan berpartisipasi secara aktif untuk kelangsungan aktivitas KBUW.

Sumber :   http://repository.ipb.ac.id
Continue Reading »

Kelurahan Cipageran Tercinta

Setelah 4 tahun saya pergi merantau ke negeri entah brantah, akhirnya saya kembali ke kota kelahiran saya Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Luar biasa dengan perubahan yang terjadi, dulu kantor kelurahan berdiri apa adanya, tapi sekarang hebat, bangunan kokoh, dengan memiliki 2 lantai menandakan tingkat kemajuannya, dulu untuk urusan surat menyurat masih menggunakan mesin tik manual, dan petugasnya pun seorang bapak tua yang melayani dengan sepenuh hati, sekarang semua telah berubah, jaman sudah canggih, urusan surat menyurat dilakukan dengan komputerisasi, meskipun masih ada sebagian yang menggunakan mesin tik manual. 

Saya liat ke sudut kiri, weiiiiis, hebat sudah terdapat tower hotspot, berarti jaringan internet sudah masuk ke kelurahan cipageran, tapi bagaimana dengan SDM-nya? apakah sudah siap untuk menghadapi perkembangan jaman yang semakin canggih? dan menggunakan sarana yang berbau IT? mudah-mudahan aja bisa ........ :)

Mudah-mudahan aja Kelurahan Cipageran semakin maju dan berkembang dengan pesat, agar masyarakatnya pun bisa maju dan berkembang secara sosial ekonomi. 

Continue Reading »

Selasa, 27 Desember 2011

KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KELURAHAN CIPAGERAN KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kawasan Cimahi Utara di Kota Cimahi yang perkembangan permukimannya dianggap sebagai kendala bagi upaya penyelenggaraan konservasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi tahun 1993 - 2002, mengidentifikasi hubungan antara variabel perubahan kepadatan penduduk, harga lahan, jarak lahan ke pusat belanja lokal, dan perubahan jumlah penduduk terhadap perubahan guna lahan di Kelurahan Cipageran tahun 1993-2002, dan mengidentifikasi kesesuaian perubahan guna lahan yang terjadi, dibandingkan dengan rencana guna lahan.

Untuk melakukan kajian perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kelurahan Cipageran, telah dilakukan intepretasi foto udara tahun perekaman 1993 dan 2002 serta survey lapangan, dengan skala 1 : 25.000. Untuk menemukenali besarnya perubahan penggunaan lahan yang terjadi, dilakukan analisis pertampalan (overlay) peta tersebut dengan menggunakan software autocad. Berdasarkan hasil perhitungan luas wilayah penelitian adalah 571,315 Ha. Perubahan penggunaan lahan yang

terjadi dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2002 seluas 38,862 Ha.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa korelasi dengan tingkat hubungan yang kuat terjadi antara perubahan kepadatan penduduk terhadap perubahan penggunaan

lahan dari ladang menjadi guna lahan industri, dengan hubungan linier negatif.

Perubahan penggunaan lahan dari ladang menjadi lahan industri yang terjadi di Kelurahan Cipageran, dapat diprediksi dari variabel perubahan kepadatan penduduk,

jarak lokasi lahan ke pusat belanja lokal, harga lahan, dan perubahan jumlah penduduk. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kelurahan Cipageran tahun 1993-2002, sebagian besar masih sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang.

Sumber : http://digilib.itb.ac.id
Continue Reading »